PANGKAL PINANG, ANOQ NEWS – Dugaan korupsi proyek pembangunan Stadion Mini Badau di Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung kembali mencuat. Setelah sempat terhenti di tahun 2023, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melimpahkan penanganan kasus ini ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Belitung.
BACA JUGA : Heboh! Kolektor Timah di Belitung Diperiksa Kejati Babel
Pada tahun 2023, Kejati Babel telah melakukan pengumpulan data dan keterangan (puldata dan pulbaket) terkait dugaan korupsi ini. Bahkan, beberapa pihak terkait, termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Belitung telah dimintai klarifikasi.
Informasi yang berkembang menyebutkan, seorang anggota DPRD Kabupaten Belitung berinisial RD diduga terlibat dalam kasus ini. RD dikabarkan menerima fee dari proyek pembangunan stadion mini yang menelan biaya Rp 1,9 Milyar tersebut.
BACA JUGA : Tanjungpandan Bebas Tambang, PT AKU Manfaatkan Pasir Kuarsa untuk Usaha Baru
RD membantah keras tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa selama 10 tahun menjadi anggota DPRD, ia tidak pernah terlibat dalam praktik haram seperti itu. RD menjelaskan bahwa dirinya hanya mengusulkan pembangunan stadion mini tersebut, dan tidak terlibat dalam proses tender maupun pelaksanaan proyek.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Babel, Asep Maryono, membenarkan bahwa penanganan kasus ini sempat terhenti di tahun 2023. Namun, ia memastikan bahwa Kejari Belitung akan kembali membuka dan menuntaskan kasus ini.
“Saya yakin Kejari Belitung bisa menangani itu dan saya berharap dapat segera dituntaskan,” harap Asep Maryono, Senin (01/04/2024). (Robiansyah/Red)
Tetap terkini dengan informasi terbaru, ikuti kikyanto.com di Google News
