anoqnews kik yanto
  • 07/12/2024
  • Last Update 26/11/2024 00:18
  • Indonesia

Geopark Belitong Dapat Kartu Kuning, Langkah Strategis untuk Perbaikan

Geopark Belitong Dapat Kartu Kuning, Langkah Strategis untuk Perbaikan

ANOQ NEWS, BELITONG – Dilansir dari situs resmi UNESCO (https://www.unesco.org) Geopark Belitong, yang dikenal sebagai salah satu kebanggaan nasional, baru-baru ini mendapatkan evaluasi dari UNESCO Global Geoparks Council. Dilansir evaluasi tersebut, Geopark Belitong menerima “yellow card” atau kartu kuning. Status ini menandakan bahwa geopark memiliki waktu dua tahun untuk memperbaiki beberapa aspek yang direkomendasikan oleh UNESCO agar dapat memperpanjang statusnya sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).

Pada pertemuan kesembilan UNESCO Global Geoparks Council yang diadakan pada 8–9 September 2024 di Non Nuoc Cao Bang UNESCO Global Geopark, Vietnam, sebanyak 39 geopark yang sudah terdaftar di seluruh dunia menjalani revalidasi. Sebanyak 31 geopark mendapatkan kartu hijau yang berarti perpanjangan status selama empat tahun, sementara enam geopark, termasuk Geopark Belitong, menerima kartu kuning. Dua geopark lainnya masih menunggu hasil evaluasi lebih lanjut pada Desember mendatang.

Kartu kuning ini tidak berarti pencabutan status, namun memberikan waktu dua tahun bagi Geopark Belitong untuk menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan UNESCO agar tetap dapat mempertahankan statusnya.

UNESCO memberikan beberapa rekomendasi strategis yang perlu segera diperhatikan oleh pengelola Geopark Belitong. Salah satu sorotan utama adalah pentingnya meningkatkan komunikasi dan penyebaran informasi di situs-situs utama geopark. Informasi di lokasi-lokasi ini diharapkan tersedia dalam bahasa Inggris selain bahasa Indonesia agar lebih mudah diakses oleh wisatawan internasional. Panel interpretasi juga harus lebih ringkas, menarik, dan mudah dipahami, dengan informasi lebih mendalam yang dapat diakses secara online melalui penggunaan QR-code.

Selain itu, UNESCO menekankan perlunya keterkaitan yang lebih kuat antara warisan geologi, nilai-nilai warisan budaya, dan alam lainnya untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan masyarakat. Studi mendalam mengenai geologi laut, geomorfologi, serta keanekaragaman hayati di Geopark Belitong sangat diperlukan untuk memperkuat posisi geopark ini sebagai pusat unggulan internasional.

Isu konservasi juga menjadi perhatian serius UNESCO. Salah satunya adalah mengenai perlindungan zona peneluran penyu laut. UNESCO merekomendasikan agar zona ini ditandai dengan jelas dan kegiatan pelepasan tukik ke laut harus dilakukan di bawah pengawasan ketat ilmuwan, bukan oleh operator pariwisata. Ini untuk memastikan praktik konservasi yang berkelanjutan.

Geopark Belitong dinilai perlu menyeimbangkan kegiatan di seluruh wilayah, tidak hanya terfokus di bagian barat laut Kabupaten Belitung. Hal ini penting untuk pengembangan geopark yang lebih merata dan inklusif di seluruh wilayahnya. Selain itu, perhatian khusus juga harus diberikan pada pengelolaan risiko bencana alam dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan, terutama air di pulau-pulau kecil seperti Belitung, menjadi prioritas utama untuk jangka panjang.

UNESCO juga merekomendasikan pembatasan jumlah pengunjung harian di beberapa pulau kecil guna menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan akibat aktivitas pariwisata yang berlebihan.

Dalam waktu dua tahun ke depan, pengelola Geopark Belitong harus menjalankan berbagai rekomendasi tersebut agar dapat memperpanjang status sebagai UNESCO Global Geopark. Salah satu langkah yang dapat segera diambil adalah pembuatan kebijakan terkait perdagangan dan ekspor billitonite (satam) yang menjadi ikon geopark ini. Pihak pengelola dan otoritas provinsi dapat segera mengembangkan sertifikasi “Belitong Satam” untuk mengatur perdagangannya sesuai dengan praktik tradisional.

Jika semua rekomendasi ini berhasil dilaksanakan dengan baik, Geopark Belitong akan memiliki peluang besar untuk mendapatkan kembali status kartu hijau dan terus menjadi bagian dari jaringan global geopark yang diakui UNESCO. (Red)

Tetap terkini dengan informasi terbaru, ikuti kikyanto.com (ANOQ NEWS) di Google News

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *