JAKARTA, ANOQ NEWS – Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Prof. Dr. Reda Manthovani melantik 29 anggota Satuan Tugas (Satgas) Intelijen Reformasi Inovasi (SIRI) Kejaksaan RI pada hari Senin (4/3) di Aula Lantai 10 Menara Kartika Kejaksaan Agung, Jakarta.
BACA JUGA : Jaksa Agung: Program Bersih-Bersih BUMN, Upaya Preventif dan Represif Terhadap Fraud
Satgas SIRI dibentuk untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas analisis data dan informasi intelijen yang bersifat penting dan mendesak. Tim ini bertanggung jawab langsung kepada JAM-Intelijen dan akan bersinergi dengan 5 Direktorat teknis di bawah Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen.
“Keberadaan Satgas SIRI harus bersinergi dan mendukung tugas pokok dan fungsi 5 Direktorat teknis di bawah Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen. Seluruh mekanisme kerja agar disusun untuk memastikan setiap output dari kegiatan diserahkan kepada Direktorat teknis sebagai tindaklanjut pelaksanaan bidang tugas masing-masing,” ujar JAM-Intelijen.
Kualifikasi dan Nilai Dasar Satgas SIRI
Anggota Satgas SIRI harus memiliki kualifikasi dasar tertentu, bertalenta, dan berkarakter Intelijen. Selain itu, mereka juga harus memegang teguh nilai dasar Intelijen, yaitu:
• Skill/Science Satgas SIRI dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan wawasan, pemahaman, dan pengetahuannya guna meningkatkan kemampuan serta keterampilannya;
• Responsif Artinya personil Satgas harus cepat memberikan reaksi terhadap situasi yang berkembang. Intelijen tidak boleh ketinggalan informasi dan harus lebih cepat, tetapi harus akurat dalam memperoleh informasi daripada pihak-pihak lainnya;
• Simpatik Yaitu melakukan penggalangan dengan pendekatan ramah yang jauh dari kesan intimidatif;
• Kreatif Dalam pengertian personil Satgas harus kaya akan ide, tidak pernah kehabisan akal dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah;
• Strength Mengisyaratkan bahwa personil Satgas haruslah memiliki kekuatan. Kuat dalam memegang komitmen, kukuh dalam menjaga disiplin diri, teguh dalam pendirian, loyalitas, kesetiaan dan kejujuran, serta mampu menjaga kerahasiaan yang dapat dipertanggungjawabkan pada setiap waktu.
JAM-Intelijen menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi intelijen seperti Intelijen pencitraan, geospasial, dan sinyal untuk mendukung pencarian informasi dan data.
“Satgas SIRI harus mampu memanfaatkan perangkat teknologi Intelijen pencitraan, Intelijen geospasial, dan Intelijen sinyal yang dibutuhkan untuk mendukung pencarian informasi dan data. Pemanfaatan teknologi intelijen saat ini perlu lebih dioptimalkan,” imbuh JAM-Intelijen.
JAM-Intelijen yakin Satgas SIRI akan memberikan nilai tambah dan manfaat bagi kemajuan Institusi Kejaksaan.
“Selamat Bertugas kepada Satuan Tugas Intelijen Reformasi Inovasi Kejaksaan. Saya yakin penugasan ini akan semakin memberikan nilai tambah dan manfaat bagi kemajuan Institusi Kejaksaan,” pungkas JAM-Intelijen. (Red)
Tetap terkini dengan informasi terbaru, ikuti kikyanto.com di Google News