JAKARTA, ANOQ NEWS – Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Prof. Dr. Reda Manthovani dalam kunjungan virtualnya hari ini, Kamis (18/4/2024), menyampaikan beberapa arahan penting kepada jajaran Intelijen Kejaksaan Agung se-Indonesia. Kunjungan virtual ini dilakukan dari ruang Command Center Kejaksaan Agung dan diikuti oleh para pejabat tinggi Kejaksaan, Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri, dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri seluruh Indonesia.
BACA JUGA : Kepercayaan Publik Terhadap Kejaksaan Agung Meningkat Berkat Penanganan Kasus Korupsi Timah
JAM-Intelijen menekankan pentingnya membangun jaringan dan relasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan BUMN guna memperkuat Intelijen Kejaksaan Agung. Hal ini sejalan dengan Peraturan Jaksa Agung Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penugasan Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia pada Instansi Pemerintah dan di luar Instansi Pemerintah.
“Kita perlu bersama-sama memperkuat posisi Jaksa/Pegawai Kejaksaan di instansi lain dengan cara membangun network yang kuat lintas instansi. Hal itu dapat bermanfaat bagi pengembangan dan penguatan Lembaga Kejaksaan melalui penempatan jabatan/pos yang dapat diisi oleh Jaksa/Pegawai Kejaksaan di instansi lain,” ujar JAM-Intelijen.
Penugasan Jaksa sebagai Agen Intelijen Penegakan Hukum di instansi lain diharapkan dapat meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dalam penegakan hukum. JAM-Intelijen juga mendorong para Jaksa/Pegawai Kejaksaan untuk membawa nama baik Kejaksaan dengan memberikan kontribusi positif dan inovasi di instansi tempat tugasnya masing-masing.
Siap Kawal Pilkada 2024
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024, JAM-Intelijen menginstruksikan jajaran Intelijen Kejaksaan di seluruh Indonesia untuk segera mempersiapkan diri dalam mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Pilkada ini. Hal ini sesuai dengan Instruksi Jaksa Agung Nomor 6 Tahun 2023 tentang Optimalisasi Peran Kejaksaan Republik Indonesia Dalam Mendukung dan Menyukseskan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024.
“Saya berharap jajaran Intelijen Kejaksaan di daerah segera melakukan deteksi dini dengan cara melakukan pemetaan kerawanan terkait dengan proses pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Hal itu dapat diantisipasi melalui koordinasi dengan stakeholders agar tidak menimbulkan gejolak hukum yang berarti di bidang Ipoleksosbudhankam serta pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan baik, lancar, aman, dan terkendali,” imbuh JAM-Intelijen.
Optimalisasi Pengawasan Multimedia
JAM-Intelijen juga menekankan pentingnya optimalisasi kewenangan Kejaksaan di bidang pengawasan multimedia, terutama dalam melakukan operasi siber. Hal ini sejalan dengan amanat Pasal 30B huruf e Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
“Jajaran Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM INTEL) telah berupaya mempersiapkan peralatan Information Technology (IT) untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pengawasan multimedia tersebut. Saat ini pun sudah bisa dioperasikan dan dimanfaatkan,” pungkas JAM-Intelijen.
Kunjungan virtual JAM-Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani ini diharapkan dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja jajaran Intelijen Kejaksaan Agung dalam menjalankan tugas dan fungsinya, khususnya dalam memperkuat jaringan intelijen, mengawal Pilkada 2024, dan mengoptimalkan pengawasan multimedia. (Red)
Tetap terkini dengan informasi terbaru, ikuti kikyanto.com di Google News
