Belitung, Anoq News – Fitriyadi, atau yang biasa disapa Piping, mantan Ketua (Kelompok Kerja) POKJA Wartawan Belitung selama dua periode, mengungkapkan keprihatinannya terhadap logo Hari Jadi Kota Tanjungpandan (HJKT) ke-185 yang terlihat mati dan tidak menarik. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di kantor POKJA pada Selasa (27/6), ia mengecam kurangnya perhatian yang diberikan pada logo tersebut serta kekurangan kreativitas yang tampak jelas dan tidak bermakna.
“Logo HJKT ke-185 ini terkesan asal-asalan. Apa maknanya? Terkesan mati!” ujar Piping dengan tegas.
Lebih lanjut, Fitriyadi mengatakan bahwa sebagai logo yang mewakili HJKT ke-185, logo ini seharusnya menjadi representasi yang kuat dan mencerminkan identitas dan keindahan daerah. Namun, yang terlihat adalah sebuah logo yang terkesan dibuat secara asal-asalan, tanpa perencanaan yang matang.
“Tidak ada kesan yang kuat, sehingga patut dipertanyakan alokasi anggarannya. Hanya sebatas formalitas dalam undangan. Apa yang sebenarnya mencerminkan potensi pariwisata pada logo tersebut? Terkesan asal-asalan dan tidak kreatif,” ungkapnya.
Fitriyadi juga menyampaikan, bahwa Logo HJKT ke-185 terdiri dari elemen-elemen yang sangat sederhana dan kurang menarik. Desainnya terlihat datar dan tidak memiliki daya tarik visual yang kuat. Warna dan bentuk yang digunakan terkesan biasa dan tidak mencerminkan kekayaan budaya dan keindahan alam daerah.
“Sebuah logo seharusnya mampu menyampaikan pesan yang kuat dan mewakili identitas sebuah acara atau tempat. Namun ini terkesan tidak memiliki makna yang jelas, pesan yang ingin disampaikan oleh logo ini tidak terlihat dan sulit dipahami oleh masyarakat,” tutupnya. (Red)