BELITUNG, ANOQ NEWS – Kelompok Nelayan Desa Pulau Seliu bersama beberapa tokoh masyarakat menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan tambak udang vaname di wilayahnya. Mereka optimistis bahwa investasi ini akan meningkatkan kesejahteraan dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa.
BACA JUGA : Tak Berkutik! Bos Tambang Ilegal Belinyu Ditangkap Saat Hendak Kabur ke Jakarta
“Sebanyak 76% masyarakat Desa Pulau Seliu telah menandatangani surat pernyataan setuju dan menerima keberadaan PT Kekal Putra Nusantara (KPN) sebagai pelaku usaha tambak udang vaname,” ujar Rahman, Ketua Kelompok Nelayan Desa Pulau Seliu, Kamis (7/3/2023).
Saat ini, Dinas terkait tengah melakukan survei lokasi untuk memastikan kesesuaian dengan tata ruang pemerintah daerah Kabupaten Belitung.
Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan
Sebagai bentuk pemberdayaan, PT KPN akan memberikan bibit ikan bandeng untuk ditebar di kolam IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Kolam ini terdiri dari 4 kolam penyaringan yang nantinya akan dikelola oleh koperasi nelayan desa sebagai program CSR perusahaan.
Hasil panen ikan bandeng akan dibagikan secara merata kepada seluruh kepala keluarga di Desa Pulau Seliu.
“Selain budidaya udang vaname, PT KPN juga ingin membangun keramba jaring apung (KJA) dengan komoditas ikan kerapu dan beberapa jenis ikan lain yang berstandar ekspor,” jelas Rahman.
Kelompok nelayan Desa Pulau Seliu akan dilibatkan dalam pengelolaan KJA dengan pola bagi hasil.
Mengatasi Kesenjangan dan Kebangkitan Ekonomi
Menurut Rahman, investasi di sektor perikanan ini penting untuk mengatasi kesenjangan sosial di Desa Pulau Seliu.
Data menunjukkan bahwa jumlah penduduk desa mengalami penurunan dari 1.148 jiwa pada tahun 2019 menjadi 1.021 jiwa saat ini. Jumlah kepala keluarga pun turun dari 378 menjadi 345 KK.
“Jika dibiarkan, penduduk Pulau Seliu akan terus berkurang dan desa ini akan ditinggalkan,” kata Rahman.
“Investasi ini penting untuk mengatasi permasalahan sosial di masyarakat serta menjamin keberlangsungan ekonomi,” imbuhnya.
Mengenang Kejayaan Masa Lalu
Rahman mencontohkan sejarah Pulau Seliu yang pernah jaya di masa lampau karena industri kopra yang diekspor keluar Belitung.
“Saatnya mengangkat kembali kejayaan itu melalui industri perikanan dan budidaya,” tegasnya.
Dukungan Penuh dan Harapan Masa Depan
Kelompok Nelayan Desa Pulau Seliu yakin bahwa investor dapat menjamin peluang kerja bagi masyarakat desa.
“Daripada warga keturunan Pulau Seliu di luar hanya bisa menolak namun tidak memberikan solusi dan tidak bisa menjamin masa depan kami, lebih baik kami mendukung investasi ini,” kata Rahman.
Rahman pun mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi yang tidak mendidik. (Red)
Tetap terkini dengan informasi terbaru, ikuti kikyanto.com di Google News