anoqnews kik yanto
  • 09/12/2024
  • Last Update 26/11/2024 00:18
  • Indonesia

Pekan Nasional Petani Nelayan Indonesia ke XVI: Menginspirasi Pertanian dan Perikanan demi Kemajuan Ekonomi

Pekan Nasional Petani Nelayan Indonesia ke XVI: Menginspirasi Pertanian dan Perikanan demi Kemajuan Ekonomi

Padang, kikyanto.com – Sebanyak 56 orang dari Kabupaten Belitung telah menghadiri Pekan Nasional Petani Nelayan Indonesia (Penas) ke XVI di Padang, Sumatra Barat. Delegasi dari Kabupaten Belitung terdiri dari petani, nelayan, pelaku usaha, petani milenial, dan pengurus KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kabupaten Belitung.

Penas XVI berlangsung dari tanggal 10 hingga 15 Juni 2023 dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meresmikannya. Lebih dari 40 ribuan peserta menghadiri acara ini, termasuk perwakilan dari seluruh wilayah Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN.

Penas XVI menampilkan beragam kegiatan, seperti pertemuan bisnis, temu usaha, pameran produk olahan UMK (Usaha Mikro Kecil) pertanian dan nelayan, serta perkembangan teknologi yang berpengaruh pada sektor pertanian dan perikanan.

Penas XVI: Menginspirasi Petani dan Nelayan Indonesia untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Baik

Sutami (Bang Tami), pengurus KTNA Kabupaten Belitung, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan inspirasi bagi petani dan nelayan untuk terus berkarya dalam sektor pertanian dan perikanan. Dengan memanfaatkan potensi yang ada, kita dapat mendorong perkembangan ekonomi masyarakat, terutama petani dan nelayan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

“Melalui pertemuan para petani dan nelayan se-Indonesia, kita dapat membangun jaringan komunikasi yang luas untuk mengembangkan potensi usaha petani dan nelayan secara berkelanjutan,” ujar Sutami pada Sabtu (10/6).

Wawan Albasra merasa luar biasa dengan adanya pertemuan ribuan perwakilan petani dan nelayan dari seluruh Indonesia. Melalui Penas ini, mereka dapat saling bertemu, berkenalan, dan membentuk koneksi. Pameran produk olahan UMK pertanian dan nelayan juga membuka peluang untuk memperluas pasar di seluruh Indonesia melalui kerjasama antar peserta.

“Sebagai petani dari sebuah pulau kecil, kami merasa bangga dapat langsung berpartisipasi dalam Penas. Ini merupakan pengalaman yang membanggakan,” ujar Wawan Albasra yang akrab disapa Sepoy.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Suyendri, seorang petani milenial dari kampung kecil Aik Rembikang, Desa Air Seru. Bagi Suyendri, menjadi petani adalah panggilan jiwa. Melalui peran sebagai petani, ia dapat turut serta secara langsung dalam pembangunan di tingkat nasional. Petani harus beradaptasi dengan perkembangan dunia digital, meningkatkan pengetahuan, dan produktivitas untuk membuka peluang pasar bagi produk pertanian.. (Red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *