Kik Yanto, Bangka – Tim Belitung baru saja mengikuti pelatihan yang komprehensif mengenai pencacahan usaha pertanian berbadan hukum (UPB) dan usaha pertanian lainnya (UTL) dalam rangka Sensus Pertanian 2023 Gelombang Kedua. Pelatihan ini berlangsung di Hotel Cordela Pangkalpinang pada tanggal 27-29 Mei 2023. Dalam tim tersebut terdapat total 7 orang, dengan 3 orang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung dan 4 orang dari mitra BPS.
Membahas lebih lanjut mengenai struktur tim, terdapat satu supervisor dan enam anggota tugas lapangan. Keenam anggota tersebut akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pencacahan terhadap perusahaan pertanian dan usaha pertanian lainnya. Sensus pertanian ini akan berlangsung selama 2 bulan, dimulai dari tanggal 1 Juni hingga 31 Juli 2023, secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Pada pembukaan pelatihan, Oktariza, seorang statistisi madya dari BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, hadir mewakili Kepala BPS Provinsi tersebut. Beliau memberikan pesan kepada seluruh peserta pelatihan untuk berfokus dan menjalin komunikasi yang baik dengan responden. Hal ini dikarenakan seringkali responden menolak untuk mengisi kuesioner karena adanya kesalahan dalam komunikasi.
Pelatihan ini diikuti oleh 27 peserta yang berasal dari 4 kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Rincian peserta adalah sebagai berikut: 12 peserta dari Kabupaten Bangka, 7 peserta dari Kabupaten Belitung, 6 peserta dari Kabupaten Bangka Barat, dan 2 peserta dari Kabupaten Beltim.
Susanti, supervisor dari Belitung, menekankan pentingnya menyelesaikan pencacahan tanpa menunda-nunda serta tidak terlena dengan jangka waktu 2 bulan yang ada. Dia juga mengingatkan peserta untuk mengatur strategi dengan baik dan menjalin komunikasi yang efektif dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertanian sebagai responden.
Agung Rachmadi, SE, Kepala BPS Kabupaten Belitung, turut memberikan pesan bahwa Sensus Pertanian 2023 tidak hanya mencatat data individu yang bergerak di bidang pertanian, termasuk 7 subsektor seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian, tetapi juga mencatat data perusahaan besar yang terlibat langsung di sektor pertanian, serta perusahaan lain yang memiliki usaha di bidang pertanian, termasuk sekolah atau pesantren.
Beliau mengajak seluruh masyarakat Belitung untuk turut serta dalam mensukseskan Sensus Pertanian 2023 dengan membantu petugas pencacah dalam mengisi kuesioner dengan data yang objektif. Data-data ini akan sangat berguna dalam penentuan kebijakan negara di masa mendatang.
Maulida Natalia, salah satu anggota tugas lapangan, menyatakan bahwa ini adalah kali pertama baginya terlibat dalam sensus pertanian. Dia berharap tidak akan mengalami kendala terkait lokasi responden yang harus ia datangi dan juga berharap cuaca tetap bersahabat selama kegiatan di lapangan.
Dengan semangat dan dedikasi dari Tim Belitung serta dukungan masyarakat, diharapkan Sensus Pertanian 2023 dapat berjalan lancar dan menghasilkan data yang akurat dan bermanfaat bagi pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Semoga kerja keras mereka mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani serta pelaku usaha pertanian di seluruh negeri. (Galih/Red)