anoqnews kik yanto
  • 28/04/2025
  • Last Update 27/04/2025 01:46
  • Indonesia

Perkuat Wisata Etnosains, Kebelitung.com Jalin Sinergi dengan Dinas Pariwisata

Perkuat Wisata Etnosains, Kebelitung.com Jalin Sinergi dengan Dinas Pariwisata

ANOQ NEWS, BELITUNG – Seiring dengan berkembangnya potensi wisata edukasi di Belitung, CV. Harapan Sejahtera yang menaungi Kebelitung.com Tour & Travel terus berupaya menghadirkan inovasi baru dalam sektor pariwisata. Pada Rabu (26/2), Direktur CV. Harapan Sejahtera, Firstodia Qammeidio Alfath atau yang akrab disapa Todi, bersama Manajer Kebelitung.com, Ilhamsyah Hasanuddin Putra (Ilham), melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Annyta, SP, M.IL. Pertemuan berlangsung di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Jl. Depati Gegedek No. 17, Tanjungpandan, membahas konsep wisata edukasi berbasis etnosains.

BACA JUGA: Wisata Edukasi Belitong, Jelajahi Ilmu & Budaya Lewat Pengalaman Langsung

Konsep ini dirancang untuk menggabungkan pengetahuan lokal masyarakat Belitung dengan sains modern. Tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam bagi siswa sekaligus mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan. Audiensi ini membahas berbagai aspek wisata edukasi, termasuk eksplorasi hutan kerangas sebagai laboratorium alam terbuka, pemanfaatan kearifan lokal dalam kuliner, pengobatan herbal, dan etnoekologi.

“Kami ingin wisata edukasi ini menjadi platform pembelajaran berbasis pengalaman yang menarik bagi generasi muda,” ujar Ilham. Selain itu, program ini juga sejalan dengan kurikulum dan program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang menekankan pembelajaran aktif di luar kelas.

Dalam pertemuan tersebut, Annyta menegaskan bahwa perkembangan wisata edukasi di Belitung telah menunjukkan hasil yang positif. Sejak pariwisata mulai digalakkan sebagai sektor pengganti pertambangan, Pemerintah Kabupaten Belitung melalui Dinas Pariwisata telah aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, pelaku usaha, pelajar, mahasiswa, dan ASN.

“Edukasi yang berkelanjutan telah mengubah pola pikir masyarakat, dari yang awalnya tidak memahami pariwisata menjadi lebih paham bagaimana mengelola destinasi, melakukan promosi, hingga menyusun paket wisata,” jelas Annyta.

Menurutnya, peran Dinas Pariwisata sangat penting dalam mendukung wisata berbasis etnosains. Dengan mengedepankan kearifan lokal, keberlanjutan alam, konservasi, serta pelayanan yang baik, wisata edukasi dapat menjadi daya tarik utama bagi Belitung.

Geopark Belitung: Warisan Dunia yang Menjadi Magnet Wisata

Keunggulan utama Belitung dalam wisata edukasi adalah keberadaan Geopark Belitung yang telah diakui sebagai UNESCO Global Geopark. Dengan 21 geosite yang tersebar di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, geopark ini menjadi laboratorium alam yang kaya akan keanekaragaman geologi (geodiversity), hayati (biodiversity), dan budaya (cultural diversity).

“Kami ingin mengenalkan geopark sejak dini kepada masyarakat agar mereka turut berperan dalam melindungi keragaman bumi dan menjaga konservasi lingkungan,” lanjut Annyta.

Saat ini, mayoritas wisatawan datang untuk menikmati keindahan pantai dan alam Belitung. Dengan penerapan konsep etnosains dalam wisata edukasi, Geopark Belitung dapat menjadi daya tarik khusus yang membedakan destinasi ini dari daerah lain.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun konsep ini menjanjikan potensi besar, tantangan utama yang dihadapi adalah skala prioritas dan kontinuitas program. Jika tidak dijalankan secara konsisten, dampak wisata edukasi terhadap masyarakat dan ekonomi lokal akan sulit dirasakan.

Untuk mengatasi tantangan ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung terus melibatkan masyarakat dan UMKM dalam berbagai pelatihan kepariwisataan. Dengan meningkatnya kompetensi mereka, diharapkan kualitas produk wisata lokal, baik jasa, kuliner, maupun suvenir agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

“Wisata edukasi yang dilakukan secara berkesinambungan akan membentuk pola pikir generasi muda yang lebih peduli terhadap lingkungan dan pemanfaatannya secara bijak,” tambah Annyta.

Dalam rencana strategis 2024-2026, Dinas Pariwisata telah menyiapkan program peningkatan daya tarik destinasi dan pengembangan sumber daya pariwisata serta ekonomi kreatif. Ke depan, strategi ini akan terus disempurnakan melalui RPJMD 2025-2029 guna memastikan pariwisata Belitung semakin maju dan berkelanjutan.

Program wisata edukasi berbasis etnosains ini diharapkan tidak hanya menguntungkan sektor pariwisata tetapi juga meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya dan lingkungan lokal. Dengan keterlibatan semua pihak—dari pelajar, pelaku usaha, hingga pemangku kepentingan—Belitung dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata edukasi yang unik dan berdaya saing tinggi di kancah nasional maupun internasional. (Red)

Tetap terkini dengan informasi terbaru, ikuti kikyanto.com (ANOQ NEWS) di Google News

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *