Bidadari Danau Purun Itu Bernama Seliu Karya Yudhie Guszara Bidadari danau purun itu bernama Seliu Jejak-jejak telapak kaki Jejak-jejak yang tertanam Tampak begitu jelas Di pepasir pantai marangbulo Anak-anak nelayan berlari-larian Mengejar pecah butir debur ombak Bebatuan granit diam hening berdzikir Air laut sejernih hijau jamrud berkilau kilau Angin selatan berhembus Tergerailah helai rambut purun Sang Bidadari Meliuk-liuk seperti tarian tradisi nan rancak Ia melangkah perlahan nan gemulai Menuju barisan-barisan perahu Melarung segala harap Mengail kail kepingan-kepingan doa Memukat pukat sekulum rindu Jika sauh tak terkayuh Perahu-perahu itu menyepikan diri Kopra, Asam kandis,buah mangga yang manis Emping baguk, makan bedulang,Sedotan purun yang mendunia Bidadari danau purun itu bernama Seliu Jejak-jejak telapak kaki Jejak-jejak yang tertanam Adalah binar merah saga Di sepanjang dermaga itu Di sepanjang penghujung senja itu Gerobak liu-liu kembali pulang Memeluk rembulan tembaga Negeriku negeri para bidadari Negeriku negeri danau purun Atas nama Pulau Seliu ( Belitong, 28 Juli 2023, Selamat Hari Jadi Pulau Seliu 127 Thn )

Puisi Bidadari Danau Purun Itu Bernama Seliu