ANOQ NEWS, BELITUNG – Pulau Seliu, sebuah pulau yang terletak di Indonesia, memiliki sejarah panjang sebagai tempat persinggahan penting sejak abad ke-7 Masehi. Pulau ini dulunya merupakan titik persinggahan utama bagi para pedagang rempah-rempah dan sutra dalam perjalanan mereka menuju pelabuhan Toboalie di Bangka Selatan, kerajaan Sriwijaya, dan kerajaan Kalingga di pulau Jawa. Namun, meskipun memiliki sejarah yang kaya, Pulau Seliu kini menghadapi tantangan dalam hal pengembangan dan pemanfaatan potensi yang ada.
BACA JUGA : Wakil Jaksa Agung Buka Focus Group Discussion JAMPIDSUS tentang Pemidanaan Tindak Pidana Ekonomi
Sejak sekitar sepuluh tahun lalu, tepatnya tahun 2014, sejumlah pecinta alam mulai melirik Pulau Seliu sebagai lokasi investasi. Mereka membeli tanah dari warga lokal yang tidak menggunakannya dan membentuk komunitas di pulau tersebut. Hingga saat ini, sekitar 60 kepala keluarga telah berinvestasi dan membeli tanah langsung dari warga.
Menurut Kepala Desa Pulau Seliu, Senin, 5 Agustus 2024, Edyar, SH, upaya untuk memajukan pulau ini memerlukan dukungan lebih lanjut dari para investor. Edyar menjelaskan bahwa Pemerintah Desa telah aktif berperan dalam memfasilitasi pembelian tanah dan menyarankan pembangunan rumah kedua sesuai dengan konsep masterplan yang telah disusun.
“Kami berharap bisa menarik lebih banyak investor untuk bekerja sama dalam mengembangkan potensi Pulau Seliu. Dengan dukungan yang tepat, kami yakin Pulau Seliu bisa menjadi destinasi yang lebih dikenal dan bermanfaat bagi semua pihak,” ungkap Edyar.
Dalam konteks ini, Pemerintah Desa Pulau Seliu berkomitmen untuk memaksimalkan pengalaman alam pulau tersebut dan menyediakan suasana ketenangan serta kedamaian bagi para pengunjung dan penghuni. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pencapaian rencana pembangunan dan menjadikan Pulau Seliu sebagai contoh sukses dalam pengembangan kawasan wisata dan pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan.
Dengan menggabungkan nilai sejarah dan potensi investasi, Pulau Seliu berpotensi menjadi contoh sukses dalam pengembangan kawasan wisata dan pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan. (Red)
Tetap terkini dengan informasi terbaru, ikuti kikyanto.com (ANOQ NEWS) di Google News
