ANOQ NEWS, BELITUNG – Impian Rouwel Safentira, seorang gadis berusia 17 tahun asal Belitung, akhirnya terwujud. Cita-citanya sejak kecil untuk tampil di ajang lomba berskala nasional berhasil ia capai dengan meraih Juara Harapan 3 dalam kategori Menyanyi Solo di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMK tingkat nasional 2024. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Rouwel dan sekolahnya, SMK Negeri 1 Tanjungpandan.
BACA JUGA : SMA Negeri 2 Tanjung Pandan Gelar Talk Show e-Rapor, Langkah Digitalisasi Penilaian Akademik
Ajang FLS2N tingkat nasional 2024 berlangsung secara luring di Universitas Negeri Jakarta dari 17 hingga 22 September 2024, dengan pengumuman pemenang dilaksanakan pada malam penutupan, Sabtu, 21 September 2024. Rouwel menjadi salah satu dari 10 finalis yang berhasil lolos ke tahap akhir setelah melalui serangkaian seleksi ketat di tingkat kabupaten, provinsi, hingga semi-final nasional.
Sebelum tampil di final, peserta yang berhasil mencapai tahap ini harus mengikuti seleksi semi-final secara daring pada 5-9 Agustus 2024. Pada tahap tersebut, Rouwel, yang sebelumnya meraih Juara 2 di tingkat Provinsi Bangka Belitung, berhasil lolos ke babak final nasional. Ia membawa nama SMK Negeri 1 Tanjungpandan dan Provinsi Bangka Belitung di kategori Menyanyi Solo. Menariknya, pemenang Juara 1 di tingkat provinsi justru tidak berhasil lolos ke babak final nasional.
Saat ditemui di rumahnya di Jalan Pemuda RT 24/10, Kelurahan Lesung Batang, Rouwel bercerita tentang pengalamannya selama kompetisi. Gadis yang memiliki zodiak Cancer ini mengaku kaget ketika namanya disebut sebagai Juara Harapan 3. “Saya sempat kaget, bahkan shock, ketika nama saya disebut. Tidak menyangka bisa menang karena saingannya dari provinsi lain hebat-hebat. Saya langsung menangis terharu,” ujar Rouwel pada Selasa malam, 24 September 2024.
Meskipun hanya meraih Juara Harapan 3, pencapaian ini menjadi kebanggaan besar bagi putri tunggal pasangan Hariyansyah (Ersah) dan Rohaidah (Ida). Rouwel, yang sejak kecil bermimpi tampil di tingkat nasional, menganggap kemenangan ini sebagai hadiah terindah setelah perjuangan panjang.
Di ajang final tersebut, Rouwel harus bersaing dengan peserta dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi, Kalimantan, dan Jakarta. Para peserta diwajibkan menampilkan lagu daerah masing-masing. Rouwel yang tampil di urutan kedelapan, sempat merasa down setelah melihat penampilan peserta lain, terutama yang berasal dari Jawa. “Saya melihat mereka tampil dengan sangat bagus, bahkan ada yang nyinden. Untungnya, guru pembimbing saya, Ibu Maria dan Pak Teguh, terus memotivasi saya agar tidak grogi,” ungkapnya sambil tertawa.
Rouwel menyanyikan lagu berjudul Pesan Seribu Danau dengan menggunakan pakaian adat, sebuah penampilan yang memukau juri dan penonton. Awalnya, para finalis diwajibkan menyanyikan dua lagu, yakni lagu daerah dan lagu mancanegara dalam bahasa Inggris. Namun, saat technical meeting, panitia memutuskan untuk meniadakan lagu mancanegara demi efisiensi waktu. “Kami hanya tampil dengan lagu daerah. Jadi, saya membawakan lagu daerah saja,” jelasnya.
Dari Provinsi Bangka Belitung, terdapat tujuh peserta dari tujuh kategori lomba yang masuk ke babak final FLS2N tingkat nasional. Rouwel menjadi satu-satunya peserta dari Belitung yang mewakili provinsi dalam kategori Menyanyi Solo.
Rouwel berharap prestasinya dapat menjadi motivasi bagi siswa-siswi Belitung lainnya agar berani bermimpi dan berprestasi di tingkat nasional. “Harapan saya, semoga ke depan ada lagi peserta dari Belitung yang bisa mewakili Bangka Belitung di ajang FLS2N tingkat nasional, bahkan bisa meraih Juara 1,” ungkap Rouwel dengan penuh harap.
Di tengah prestasi yang diraihnya, Rouwel juga bercita-cita untuk membuat album lagu sendiri suatu saat nanti. Keinginannya ini menjadi salah satu impian besar yang ingin ia wujudkan setelah sukses di ajang FLS2N. “Saya berharap bisa terus berkarya dan membanggakan orang tua, sekolah, dan daerah saya,” tutupnya.
Prestasi Rouwel Safentira ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarganya, tetapi juga bagi Provinsi Bangka Belitung yang berhasil diwakili di ajang bergengsi FLS2N tingkat nasional. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Belitung untuk terus berkarya dan berprestasi di berbagai bidang seni maupun akademik.
Rouwel Safentira telah membuktikan bahwa mimpi besar dapat tercapai dengan usaha dan kerja keras. Meski menghadapi pesaing-pesaing hebat dari berbagai daerah, gadis 17 tahun ini mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya dan membawa pulang prestasi yang membanggakan. Semoga kisah Rouwel dapat memotivasi lebih banyak generasi muda untuk berani bermimpi dan berjuang demi meraih prestasi, tak hanya di tingkat lokal tetapi juga di kancah nasional. (Red)
Tetap terkini dengan informasi terbaru, ikuti kikyanto.com (ANOQ NEWS) di Google News