Belitung Timur, Anoq News – Dalam rangka seleksi penerimaan mahasiswa baru, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan (DPMPTSPP) Kabupaten Belitung Timur menyelenggarakan ujian secara terpadu. Ujian ini diadakan di Gedung CAT Badan Kepegawaian Pengembangan dan SDM Kabupaten Beltim pada Rabu (12/7/23).
Hanya tiga calon mahasiswa yang mengikuti ujian ini, padahal seharusnya Kabupaten Beltim memiliki kuota untuk lima orang mahasiswa. Kabupaten ini memperoleh kuota tersebut melalui Jalur Kerjasama dengan Undangan dari Kementerian Perdagangan RI.
Salah satu peserta, Kamila Dwi Haryati (17), menyatakan antusiasmenya untuk bergabung dengan Akademi Metrologi dan Instrumentasi Bandung. Ia telah mempersiapkan diri sejak tiga bulan lalu untuk mengikuti ujian ini. Kamila mengungkapkan bahwa ujian tersebut mencakup materi seperti fisika, deret aritmatika, dan lain-lain. Ia juga menyampaikan ketertarikannya yang tinggi untuk masuk ke akademi ini karena mayoritas lulusannya mudah diterima bekerja di perusahaan. Banyak pemerintah daerah juga membutuhkan tenaga fungsional penera.
“Tes TBKnya, di dalamnya ada fisika serta deret artitmatika dan lain-lain. Pokoknya semua tentang eksak dipelajari,” ungkap Kamila.
Pelaksana Tugas Kepala DPMPTSPP Kabupaten Beltim, Harly Agusta, menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama ujian ini diadakan di Kabupaten Beltim. Jumlah peserta yang sedikit dikarenakan masih banyak yang belum mengetahui tentang keistimewaan akademi ini yang berada di bawah Kementerian Perdagangan.
“Ini kan akademi semi kedinasan kelulusannya di rangking se Indonesia. Bahkan tesnya diawasi oleh 4 orang, dua dari Kementerian Perdagangan, satu dari BKN Pusat satu lagi dari BKN Regional Palembang,” ujar Kecang yang didampingi Penera Ahli Muda Alfian Firdaus Setiawan.
Harli Agusta, panggilan akrab Kecang, mengatakan bahwa meskipun hanya diikuti oleh tiga peserta, belum tentu semuanya akan lulus. Terdapat ambang batas nilai yang harus dicapai oleh calon mahasiswa. Ujian tersebut diawasi oleh empat orang, dua dari Kementerian Perdagangan, satu dari BKN Pusat, dan satu lagi dari BKN Regional Palembang.
Akademi Metrologi dan Instrumentasi ini menawarkan banyak keistimewaan bagi mahasiswa. Biaya kuliahnya gratis dan lulusannya mudah diterima di berbagai perusahaan. Sesuai dengan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Kementerian Perdagangan, Pemerintah Kabupaten Beltim wajib memberikan peluang kerja kepada lulusan akademi ini di pemerintah daerah atau perusahaan swasta di Belitung Timur. Pemerintah Kabupaten Beltim juga akan berusaha agar mahasiswa dapat memperoleh beasiswa dari pemerintah kabupaten.
“Sesuai MOU dengan Kementerian Perdagangan, Pemkab Beltim wajib mengakomodir lulusan akademi ini untuk bekerja di pemerintah daerah atau perusahaan swasta di Belitung Timur. Kita juga akan mengupayakan agar mahasiwa kita bisa memperoleh beasiswa Non Permanen dari Pemkab Beltim,” kata Kecang.
Kurang Diminati, Hanya Tiga Peserta yang Mengikuti Ujian di Akademi Metrologi dan Instrumentasi
Bupati Beltim, Burhanudin, bersama dengan Sekretaris Daerah Ikhwan Fachrozi, menyambut baik kerjasama antara Kabupaten Beltim dengan Kementerian Perdagangan. Belitung Timur menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Perdagangan. Akademi Metrologi masih belum terlalu dikenal di masyarakat umum, padahal metrologi memiliki peranan penting dalam menjaga kejujuran dan ketepatan timbangan.
“Mungkin Akademi Metrologi belum begitu akrab di telinga masyarakat. Karena Metrologi itu sangat berhubungan dengan kejujuran dan ketepatan timbangan atau presisi,” kata Aan sapaan Burhanudin di Gedung CAT BKPSDM Kabupaten Beltim, Rabu (12/7/23).
Bupati menyebut bahwa profesi penera masih langka dan belum banyak yang menjadi alumni akademi ini. Belitung Timur baru memiliki dua orang penera dari tiga tenaga fungsional penera yang dibutuhkan di Pemerintah Kabupaten. Oleh karena itu, Bupati berharap dengan menjalin kerjasama dengan akademi ini, akan tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan dan memiliki kemudahan dalam mencari pekerjaan. Bahkan ke depannya, akademi ini dapat berkembang menjadi sekolah kedinasan.
Makanya kita berharap putra-putri Beltim akan diberikan kesempatan. Karena pengarahan Pak Sekjen Kemendag kemarin mereka sedang menyusun formasi ke BKN dan ke KemenPAN-RB agar nanti jadi sekolah kedinasan,” ungkap Aan.
Ketua DPRD Kabupaten Beltim, Fezzi Uktolseja, juga berharap agar semakin banyak siswa/siswi di Kabupaten Beltim yang akan mengikuti ujian untuk masuk Akademi Metrologi dan Instrumentasi. Ia menyebut bahwa sekolah ini gratis dan tidak perlu mengikuti ujian di luar daerah, serta memiliki kemudahan dalam mencari pekerjaan setelah lulus. Ia meminta agar Dinas Perdagangan dapat lebih aktif dalam mensosialisasikan sekolah ini kepada masyarakat untuk meningkatkan minat siswa/siswi dalam memilih Akademi Metrologi dan Instrumentasi sebagai tempat melanjutkan pendidikan.
“Tahun depan kita maksimalkan untuk sosialisasinya. Jangan sampai anak-anak kita hilang kesempatan,” ujar Fezzi. (Red)