Laporan Eksklusif DataReportal Ungkap Tren Digital Indonesia di Awal Tahun
ANOQ NEWS, BELITUNG – Indonesia memasuki tahun 2025 dengan pertumbuhan signifikan dalam penggunaan media sosial. Berdasarkan laporan terbaru dari DataReportal, tercatat 143 juta identitas pengguna media sosial aktif pada Januari 2025, setara dengan 50,2% dari total populasi negeri ini. Angka ini menunjukkan peningkatan 2,9% atau 4 juta pengguna dibandingkan awal 2024.
Platform YouTube masih merajai dengan 143 juta pengguna, mencakup 67,3% pengguna internet Indonesia. Sementara itu, TikTok mencatatkan 108 juta pengguna dewasa (18+ tahun), mendominasi 53,5% populasi dewasa.
TikTok berhasil menembus pasar dewasa dengan konten pendek yang viral, sementara YouTube tetap jadi pilihan utama untuk hiburan dan edukasi.
Meski sempat diramalkan akan turun pamor, Facebook justru mencatat pertumbuhan 4% dalam setahun, menambah 4,7 juta pengguna baru. Total penggunanya kini mencapai 122 juta, dengan dominasi laki-laki (57,9%).
Sementara itu, Instagram mencatat 103 juta pengguna, tumbuh 2,5% dalam setahun. Platform ini masih didominasi perempuan (52,8%), menunjukkan perbedaan preferensi gender di dunia digital.
Berbeda dengan raksasa seperti YouTube atau TikTok, Snapchat hanya menjangkau 1,69 juta pengguna (0,6% populasi), dengan 68% audiens perempuan. Sementara X (Twitter) memiliki 25,2 juta pengguna, didominasi laki-laki (56,2%).
Aplikasi pesan Messenger milik Meta hanya digunakan oleh 25,6 juta orang (9% populasi), jauh di bawah WhatsApp yang masih menjadi primadona komunikasi instan di Indonesia.
Pertumbuhan media sosial di Indonesia menunjukkan:
- Konten video (YouTube, TikTok) tetap jadi favorit.
- Facebook masih relevan meski dianggap ‘tua’.
- Perempuan lebih aktif di Instagram, laki-laki di Twitter dan Facebook.
- Snapchat dan Messenger kurang berkembang dibanding kompetitor.
Dengan lebih dari 50% populasi aktif di media sosial, Indonesia tetap jadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara dalam DataReportal dalam laporannya.
(Sumber: DataReportal, Digital 2025: Indonesia)